SpesialLirikLagu.com - Sutradara Kamila Andini kembali menyuguhkan sebuah karya yang mengangkat isu soal perempuan. Film tersebut juga merupakan film kedua yang menggunakan full bahasa Sunda didalam setiap adegannya berjudul BEFORE, NOW & THEN.
Kamila sendiri memang dikenal sering mengangkat isu-isu terkait perempuan dalam beberapa filmnya, seperti SEKALA NISKALA, LAUT BERCERMIN, hingga YUNI. Akan tetapi, Kamila memastikan ada perbedaan besar yang ingin ia tampilkan dalam film BEFORE, NOW & THEN.
"Kalau mau kupas perempuan sampai intinya, seperti bawang merah, enggak akan habis. Kalau untuk film ini pengalaman baru. Kalau sebelumnya saya banyak eksplor perempuan dan remaja, sedangkan ini dunia pernikahan, perkawinan, rumah tangga, dan keluarga. Cara berpikir, kompleksitasnya pun berbeda," ungkap Kamila Andini saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (18/8).
1. Tak Hanya Soal Wanita
ak hanya isu seputar perempuan, muatan sejarah juga menjadi fokus Kamila Andini dalam film BEFORE, NOW & THEN. Berlatar Jawa Barat 1960, film BEFORE, NOW & THEN merupakan adaptasi novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
"Transisi sejarah Indonesia juga. Apa yang terjadi sangat mempengaruhi pola pikir perempuan. Jadi ada perbedaannya," ujar Kamila Andini.
2. Adaptasi Novel
Film ini bercerita tentang kehidupan sosok Raden Nana Sunani, ibu dari Executive Producer Jais Darga. Namun, Kamila Andini memastikan ada perbedaan juga dari versi novel dan versi film yang dia sajikan.
"Ada beberapa yang kita adaptasi. Kalau di novel fokus perjalanan hidupnya. Kalau ditontonan ini, kami ingin masuk lebih ke tokoh Nana," lanjutnya.
3. Masuk Festival Film Bergengsi
Selain itu, film BEFORE, NOW & THEN sebenarnya sudah ditayangkan sejak 1 Agustus 2022 di Amazon Prime Video. Kabar baiknya, Prime Video kini mulai serius melirik para sineas Tanah Air untuk berkolaborasi memberikan wadah menyajikan karya-karya terbaik Indonesia.
Tak hanya itu, film BEFORE, NOW & THEN juga telah masuk dalam kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival, salah satu festival film paling bergengsi di dunia. Film produksi Fourcolours Films dan Titimangsa Foundation ini dibintangi oleh Happy Salma, Ibnu Jamil, Arswendy Beningswara Nasution, hingga Laura Basuki.
(TY)
